Rivalitas Bepe Dengan Ferdinand
alam persaingan antara tim-tim yang bentrok di Indonesia, saat kedengkian didiamkan mendidih, karena itu nasionalisme itu masalah terakhir. Ya seperti tersebut yang sudah dilakukan oleh Jakmania semalam, saat tim nasional Indonesia menantang Asean All Star di Stadion Gelanggang olahraga Bung Karno.
Saat beberapa pemain Persib king88bet login alternatif bola, serentak koor âboooooâ kedengar bergema di stadion. Terdaftar pada pertandingan semalam ada enam pemain Persib yang di turunkan oleh Alfred Riedl, mereka ialah Hariono, Supardi, Achmad Jufriyanto, Firman Utina, Made Wirawan dan Ferdinand Sinaga. Gertakan psikis yang sudah dilakukan simpatisan Persija (yang pernah memberikan dukungan Persija versus Ajax) memang terjadi sejak awal kali set pertama.
Pucuk peristiwa ini terjadi saat striker Persib yang dikenali badboy, Ferdinand Sinaga, berlari mendekati supporter saat pertandingan selesai. Tanpa diperhitungkan, Ferdinand berlari naiki pagar pemisah dan masuk ke tribune memburu yang mengejeknya.
Kata-kata yang keluar mulut Sang King88bet (panggilan Hariono) sarat dengan kekesalan. Seperti pipe bomb pegulat WWE, CM Punk, ada ketidakpuasaan dalam suaranya. Dengan beberapa sisa serpih keteguhan, Dia sah `undur diri` dari Persib.
Gampang menjelaskan Hariono tidak cukup professional karena mengomentari pelatih Robert Alberts dengan terbuka di muka umum. Membuat seorang Hariono lakukan itu, saat dia dikenali sebagai pemain yang jarang-jarang bicara pada media, terang memperlihatkan ada suatu hal dibalik perpisahan ini. Tetapi apapun itu argument-nya, tidak ada yang dapat menentang ketulusan dan kejujuran kata-kata Hariono pada malam itu.
"Apalah makna sebuah nama di punggung untuk simbol di dada?" sebut Hariono. Ini ialah pelajaran paling bernilai yang diturunkannya untuk Maung Bandung; Supaya, di masa datang, tidak ada ego yang dapat mengadu domba kesatuan team.
Untuk club sama kelas Rivalitas Bepe Dengan Ferdinand yang nyaris selalu bertabur bintang, peninggalan Hariono itu sangat penting. Saat kelak ada pemain yang merasa lebih besar dibanding club, cukup tunjukkan seragam dengan nomor punggung 24.
Rasanya tidak terlalu berlebih bila menjelaskan jika ini ialah sebuah `privilese`. Peristiwa ini menjadi nilai dan standard yang jarang-jarang dipunyai tim-tim Indonesia. Ingin dengan melonjak atau terjang, Bepe dan Hariono sama tidak pernah stop perlihatkan cinta dan pengabdian untuk club masing-masing; untuk tiap pertandingan penuh tekanan, untuk tiap kekalahan penuh maki, untuk tiap kemenangan penuh puji, untuk tiap ide dan mimpi untuk angkatan untuk angkatan.